Rabu, 18 Juli 2012

Profil John Terry

John Terry
 

Profil Pemain

Kebangsaan: Inggris
Tanggal Lahir: 1980-12-07
Tinggi Badan: 187cm
Berat Badan: 90.34kg
Shirt No: 26
Tanggal Bergabung:
Klub Sebelumnya: Nottingham Forest ( pinjaman)
Posisi: Pemain Belakang

John Terry


Pemain inti Chelseadanpahlawan sejati bagifans, John adalah kaptentimyang palingsukses dalam sejarah Chelsea, menjadibek tengahterbaik saat ini.
Berani berjibaku menghadapi lawan dan mahir membaca situasi pertandingan, komandonya di lapangan serta caranya mengatur irama permainan tim, membuatnya menjadi bek yang luar biasa
Lahir diLondonTimur, Johnbergabung denganChelsea sejak usia 14 tahun, awalnyaIa bermain sebagai gelandang
Mengisi posisi di tim junior sebagai bek tengah karena tak ada pilihan pemain, Ia tidak ragu melakukannya, dibantu oleh pertumbuhan fisiknya yang meningkat cepat.
Pinjamanyang singkat dan suksesdiNottingham Forestmembantunya melewati proses kedewasaan dan pernah dididik langsung oleh Marcel Desailly dan Frank Leboeuf, membuatnya terpilih menjadi pemain terbaik Chelsea setelah dua musim dari debutnya.
Ia menjadi kapten tim dibawah asuhan Desailly pada 2004 dan mempersembahkan gelar pada musim pertamanya sebagai kapten tim,
meraih gelar Piala Carling, John menjadi salah satu dari empat kapten Chelsea yang berhasil membawa kehormatan besar bagi Klub dan Ia tidak hanya menjadi pemain hebat di lapangan pada musim 2004/05 namun juga membawa kesuksesan dengan penampilan kelas Dunia yang dimainkan dalam setiap pertandingan serta mencetak delapan gol penting.
Ia terpilih sebagai Pemain Terbaik PFA oleh rekan-rekan seniornya, pemenang penghargaan pertama di Chelsea.
Performa John yang luar biasa berlanjut di musim 2005/06, namun cedera merenggut kesempatannya bermain penuh sampai akhir musim di Liga Utama saat meraih gelar untuk kali kedua.
Menorehkan 7 gol di semua ajang kompetisi dan terpilih sebagai pemain Chelsea terbaik untuk kedua kalinya.
Meskipun Ia telah mengantongi 300 kali penampilan, namun musim 2006/07 terhambat oleh cedera punggung yang membutuhkan waktu lama dalam penyembuhannya.
Ia segera kembali bertarung dalam setiap pertandingan untuk menjadi jawara dalam meraih gelar piala FA di stadion baru Wembley.
Cedera mengurangi angka penampilannya musim itu, hanya melakoni 37 kali dari 62 kali pertandingan di musim 2007/08. Cedera Lutut, pipi, kaki dan siku pernah dialaminya, maka sang pelatih Avram Grant menggambarkannya sebagai seorang “Bionic”, Ia selalu memberikan komando rekan-rekannya di lapangan pada pertandingan pertama kami di ajang Final Liga Champion di moskow.
Dibebani harus menang pada pertandingan di stadion Luzhniki dalam rangka mengembalikan gelar juara ke London, Ia berjibaku dilapangan pertandingan yang becek dan menciptakan peluang yang masih membentur tiang gawang.
Disegani klub-klub lain, JT bangkit kembali pada musim 2008/09 untuk memimpin rekan-rekannya dalam era baru dibawah asuhan pelatih Luiz Felipe Scholari serta Guus Hiddink, dan performanya tidak berubah sesuai yang diharapkan.
Menampilkan performa terbaik dalam bertahan sekaligus kapten tim tetap di tunjukkannya di beberapa pertandingan, walupun sempat diganjar kartu merah saat melawan Manchester City (yang akhirnya dibatalkan) dan ketika melawan Everton.
Pertandingan terbaiknya dalam musim itu adalah ketika berhasil menahan imbang 0-0 saat melawan Barcelona di Nou camp, yang pada saat itu Barcelona menjadi klub yang paling sering mencetak gol.
Walaupun kami tersingkir pada awal Februari, John masih mempersembahkan gelar runner up dalam tugasnya sebagai kapten serta memenangkan Piala FA untuk kali kedua.
Musim 2009/10, JT kembali meningkatkan performanya melebihi musim-musim sebelumnya dan berhasil menjadi kapten Chelsea pertama yang mempersembahkan gelar Double Winner.
Di lapangan, Terry tidak pernah melewatkan satu pertandingan pun karena cedera, sementara rekan-rekannya banyak yang mengalami masalah dengan kebugarannya, bek Chelsea lainnya,  mengalami absen panjang pada pertandingan tertentu, dirinyalah yang selalu dimainkan pada seluruh pertandingan musim itu baik bersama Ricardo Carvalho, Branislav Ivanovic maupun Alex.
Pada pertandingan kontra Manchester United di kandang, nama sang kapten melambung karena sundulannya menjadi satu-satunya gol pada pertandingan itu dan ketika berita tentang kehidupan pribadinya mulai muncul, responnya sudah bisa ditebak, tidak menggubrisnya, bahkan berhasil memenangkan pertandingan di Burnley untuk meraih tiga angka
Ia kembali mencetak Gol bagi kami untuk melaju ke semi final Piala FA. Setelah berhasil meraih gelar Liga Premier ketiganya minggu lalu, Ia melakukan hal yang sama di ajang piala FA dengan cedera tulang yang menghantuinya, hampir mencetak Gol jika saja sundulannya tidak membentur mistar gawang.
Musim kedua dibawah asuhan Carlo Ancelotti, Terry tetap mempertahankan performanya ketika banyak rekan-rekannya kehilangan performa mereka selama pertengahan musim dingin yang buruk, hasilnya sangat mengecewakan ketika sang kapten cedera selama 2 minggu pada bulan November.
Meskipun musim 2010/11, adalah musim tanpa gelar satupun bagi John, pada bulan April saat bertanding di kandang melawan Spurs, Ia menorehkan rekor penampilan ke 500 bagi Chelsea, dan hanya 5 pemain yang berhasil melakukannya.

Debut Internasional
Debutnya bagi Timnas Inggris terjadi pada bulan Juni 2003 kontra Serbia dan Montenegro, menjadi skuad inti untuk memperkuat Negaranya di ajang Piala Eropa 2004 dan Piala Dunia 2006, dipercaya untuk menjadi Kapten Timnas dikedua ajang tersebut, dibawah asuhan pelatih Inggris saat itu Steve McClaren.
Pemain pertama jebolan akademi Chelsea yang bermain bagi Timnas Inggris sejak Ray Wilkin pada pertengahan tahun 70-an, Terry menjadi pemain kami yang menjadi Kapten Timnas, walaupun jabatan itu tidak dipegangnya pada era kepelatihan Fabio Capello pada Februari 2010 seiring pemberitaan tentang dirinya di media.
Setelah meraih gelar Piala FA bagi klubnya, John menciptakan Gol internasional pertamanya di stadion New Wembley, sundulannya mampu menyamakan kedudukan 1-1 saat melawan Brasil
Dengan cedera yang menghalangi kesempatannya untuk memperbaiki performa timnas Inggris dalam ajang kualifikasi Piala Eropa 2008, Ia memimpin negaranya pada kualifikasi Piala Dunia 2010 di Afrika, dan menorehkan empat kali penampilan,  membuat moment yang jarang terjadi ketika Ia menahan tendangan menggunakan kepalanya, yang hanya berjarak beberapa senti dari tanah saat pertandingan kontra Slovenia.
Pada bulan Maret 2011, Ia kembali dipercaya sebagai Kapten Timnas Inggris oleh Capello.

Profil Fernando Torres

Fernando Torres
 

Profil Pemain

Kebangsaan: Spanyol
Tanggal Lahir: 1984-03-30
Tinggi Badan: 183cm
Berat Badan: 70.0kg
Shirt No: 9
Tanggal Bergabung: 2011-01-31
Klub Sebelumnya: Liverpool, Atletico Madrid
Posisi: Striker

Fernando Torres


Saat kepindahannya ke Stamford Bridge, Fernando Torres menjadi striker pertama yang mengenakan kaos bernomor punggung 9 sejak dipakai Hernan Crespo pada musim 2005/06, namun butuh 14 pertandingan sebelum ia berhasil menggetarkan gawang lawan,  hasil upayanya selama merumput di Stamford bridge memuncak pada laga melawan West Ham
Merupakan satu-satunya gol untuk The Blues pada musim itu tetapi seiring masa penyembuhannya, menaruh harapan besar bahwa pada musim kompetisi 2011/12 kita akan melihat Fernando Torres yang  sangat ditakuti oleh Chelsea ketika Ia masih memakai kostum Liverpool.
Bentuk dari sebuah perjalanan baru telah memberi semangat, selain berbagai isu yang diberitakan di Stoke, bukan hanya jarang menciptakan gol, namun ketika bertandang ke Old Trafford dan kalah dari tuan rumah Manchester united 3-1. Laga itu akan selalu diingat bukan karena insiden yang terjadi dengan David De Gea, tapi kegagalannya memasukkan bola ke gawang yang sudah kosong pada menit-menit akhir.
Pemuda Spanyol ini bangkit kembali dan berhasil menciptakan Gol ke gawang Swansea dengan sentuhan pintar dan penyelesaian cemerlang, dan pada setiap laga Fernando terlihat semakin membahayakan.
Sebelum Di Chelsea

Bergabung dengan Liverpool di usia 26 tahun, Ia telah mengoleksi 65 gol  dari 102 kali penampilannya di Liga bersama The Red dan total 81 gol dari 142 kali pertandingan di semua Kompetisi.  Merumput di Liga Inggris pada usia 23 tahun setelah sebelumnya bermain hampir 12 tahun di Atletico Madrid, klub yang bermarkas beberapa Mil dari kota kelahirannya di pinggiran ibukota.
Selama Ia merumput di Atletico, ‘El Nino( ‘Si Bocah’-julukannya di Spanyol) telah menjadi pemain dan kapten termuda di Klub.  Debutnya di usia 17 tahun dan dinobatkan sebagai kapten dua tahun kemudian.
Musim pertamanya berjalan sangat lamban, hanya mampu menorehkan 6 gol dari 36 kali penampilannya, namun meningkat menjadi 13 gol dari 29 kali tampil di musim berikutnya dan 20 gol berhasil dikoleksinya pada musim 2003/04, musim paling produktif Fernando di spanyol dan tahun pertamanya tampil bersama Timnas.
Kemunculan seorang pemain hebat di skala internasional dengan koleksi 75 gol dari 174 kali penampilannya di pertandingan-pertandingan penting bersama Timnas Spanyol membuat klub-klub Eropa memburunya dan Ia memilih untuk bergabung dengan pelatih dari negaranya Rafael Benites di Liverpool.
Di transfer pada tahun 2007 dengan nilai transfer mencapai 20 juta poundsterling, plus Luis Garcia yang pindah ke Atletico dan gol pertama Fernando bagi fans Liverpool adalah ketika melawan Chelsea di Anfield, menyamakan kedudukan 1-1 setelah tertinggal oleh Gol Tal Ben-haim. Itu adalah gol pertama dari tujuh gol dalam tujuh kali pertandingan melawan Chelsea. Ini menjadi penampilan terbaiknya melawan klub Inggris manapun.
Dia mencetak 3 Hatrick pada koleksi 33 gol di musim pertamanya merumput di Liga inggris, menjadi pemain nomor satu Liverpool sejak pemain sebelumnya yang memakai kaos bernomor punggung 9, Robbie Fowler, memecahkan rekor menorehkan 33 gol dalam satu musim. Musim keduanya hanya mampu mencetak 17 gol (cedera menyebabkan penampilannya berkurang) dan menempati posisi kedua klasemen pada akhir musim, selisih 3 point diatas Chelsea. Pada musim 2009/10, meskipun Liverpool terpuruk di urutan ke tujuh klasemen, Fernando menjadi pemain tersubur dengan mencetak 22 gol dari 32 kali tampil.
Sebelum bergabung dengan Chelsea pada pertengahan musim 2010/11, Fernando telah bermain 26 kali bersama Liverpool, mencetak 11 gol termasuk dua golnya ketika mengalahkan Chelsea di Anfield pada bulan November.
Karir Internasional

Ia bergabung dengan Timnas pada ajang Piala Dunia 2010 di Afrika selatan, dan berhasil menjadi jawara di level Eropa bersama timnas senior di kancah internasional.
Ketika remaja, Fernando pernah mendapatkan gelar  pencetak gol terbanyak bagi negaranya dalam dua ajang kompetisi Piala eropa U16 dan U19 dan dia mencetak gol pertamanya bagi Timnas Senior  ke gawang Italia pada usia 20 tahun, tujuh bulan sejak debutnya.
Di ajang Piala Dunia 2006 Jerman dia mencetak tiga gol di babak penyisihan grup, namun langkah Spanyol dihentikan oleh Prancis pada babak pertama sistem gugur. Hal tersebut tidak mempengaruhi negaranya dua tahun kemudian di ajang piala Eropa 2008, Fernando mencetak satu gol dalam perjalanan mereka menuju Final dan hanya satu gol tersebut yang dicetaknya di Vienna saat mengalahkan Jerman. Ini adalah medali pertama bagi Spanyol sejak tahun 1964.
Di Afrika Selatan, Fernando berjuang menjaga stamina dan performanya setelah menjalani operasi pada bulan April. Hasilnya, pemain Barcelona Pedro menggantikan posisinya saat mengalahkan Jerman di semi final.
Sang pelatih Vicente Del Bosque juga tidak memasukkan namanya di skuad tim inti yang akan bertanding di Final. Namun dia masuk pada babak perpanjangan waktu setelah unggul 1-0 dari Belanda meskipun ia mengalami cedera otot sebelum peluit akhir berbunyi.
Tidak lagi menjadi Starter, Ia tetap menjadi pemain penting bagi skuad inti Spanyol, untuk mempertahankan gelar mereka musim panas nanti pada ajang Piala Eropa yang akan diselenggarakan di Ukraina dan Polandia.

Profil Juan Mata

Juan Mata
 

Profil Pemain

Kebangsaan: Spanyol
Tanggal Lahir: 1988-04-28
Tinggi Badan: 170 cm
Berat Badan: 61.0 kg
Shirt No: 10
Tanggal Bergabung: 2011-08-24
Klub Sebelumnya: Valencia
Posisi: Gelandang

Juan Mata


Karir di Chelsea
Matamenjadi pemainSpanyolketiga yangbergabung dengan Chelseapada2011, menyusul rekan satu timnyadan sesama pemenang Piala Dunia,FernandoTorres dan Oriol Romeu, yang tiba dari Barcelona pada awal Agustus 2011.
Beroperasi disayapkiri, Serta dapat bermaindi tengah,Ia menjadi pesepakbola yang cepat beradaptasi dengangayasepakbola Inggris.Antisipasi kepindahan YossiBenayounyang  akhirnya dipinjamkan ke Arsenal, membuatnya memakai kaos bernomor punggung  favoritnya, 10.
Ia terlihat sangat menikmati pertandingan pada debutnya, masuk sebagai pemain pengganti kontra NorwichCity dan memenangkan pertandingandengan skor  3-1pada27 Agustus2011.
Sebelum di Chelsea
Mata adalah putra dari mantan pemain profesional, Juan, yang bermain diBurgos dan Salamanca. Juan Jr memulai karirnya di Akademi sepakbola terkenal, Real Madrid sebagai striker, namunpindah ke Valencia pada musim panas 2007.
Di musim pertamanya ia bermain sebagai sayap, dan merumputdi Stamford Bridge sebagai pemain pengganti di Liga Champions. Pada akhir musim, ia mencetak gol difinal Copa Del Rey , dan terpilih sebagai pemain muda berbakat tahun itu.
Setelah empat tahunmerumput diMestalla, ia mengoleksi43 gol dari 179 kali tampil, Mata berbicara dengan Andre Villas Boasdan yakin Stamford Bridge adalah tempatyang tepat untuk berlabuh meskipunbanyak klub yang berminat untuk meminangnya.
Debut Internasional:
Juan menjadibagian dari skuad Timnas Spanyol saatmenjuarai Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, setelah melakukan debutnyapada 2009. Ia dipersiapkansebagai pemain pengganti bagi Fernando Torres selama turnamen.Padasaat bergabung denganChelsea,Iatelah melakoni12 kali penampilan bersama Timnas  senior, dan  berpengalaman di timnas U21, dan turut andil membawa Spanyol menjadi jawara di Kejuaraan Eropa tahun 2011.

Profil Michael Essien

Michael Essien
 

Profil Pemain

Kebangsaan: Ghana
Tanggal Lahir: 1982-12-03
Tinggi Badan: 177cm
Berat Badan: 85.35kg
Shirt No: 5
Tanggal Bergabung:
Klub Sebelumnya: Lyon, Bastia
Posisi: Gelandang

Michael Essien


Karir Di Chelsea
Jose Mourinho menyebutnya “pemain Multi Fungsi” saat Michael menandatangani kontrak dengan Chelsea dari Lyon pada Agustus 2005, dengan nilai Transfer sebesar 24,4 juta Poundsterling, nilai tersebut sebanding dengan keahliannya. Pemain tengah yang bagus, selama musim Ia juga sering dimainkan sebagai bek kanan, di tengah bahkan sebagai sayap kanan.
Setelah memulai karirnya dengan lamban di Chelsea, Essien terpilih sebagai pemain terbaik tahun 2007 pilihan penggemar, dikenal bukan hanya sebagai pemain andal di lini tengah namun juga kemampuannya mengatasi masalah di segala lini. Dia menampilkan kinerja yang luar biasa di sentral pertahanan  menuju kemenangan di Final Piala FA tahun 2007 dengan posisi sebagai bek kanan pada final Liga Champion setahun kemudian, mengambil alih dua posisi penting sekaligus.
Gol-gol mengesankan menjadi bagian dari perjalanan karir Esssien. Golnya ke gawang Arsenal untuk menyamakan kedudukan pada Desember 2006 terpilih sebagai Gol terbaik Chelsea musim itu dan dalam pertandingan berikutnya dengan membantu penyerangan serta pergerakannya di pertahanan Valencia yang membawa The Blues lolos ke babak semifinal liga Champion 2007. Dan Tendangan Volinya dari jarak 25 meter menggunakan kaki kiri menyingkirkan Barcelona dari ajang piala Eropa tahun 2009.
Hal-hal sensasional itu dilakukan hanya dua bulan setelah ia kembali dari cedera Ligamen yang didapatnya dalam pertandingan bersama Timnas membuatnya absen selama 6 bulan
Dalam hitungan hari ia telah menorehkan gol baik di kompetisi Eropa maupun di liga, dan musim baginya berlanjut seperti sudah menjadi ciri khasnya dalam menguasai pertandingan ketika melawan Arsenal pada semi final piala FA di Wembley, dan musim ini diakhiri dengan membungkam Everton 2-1 di Final.
Cedera kembali menderanya pada musim 2009/10, dan sekali lagi cedera tersebut di dapat ketika bertanding bersama Timnas.
Pelatih baru Carlo Ancelotti selalu merotasi pemain tengahnya secara teratur, termasuk Essien yang terkadang dimainkan atau dicadangkan yang membuat sepak  terjangnya hanya sedikit di awal musim.
Ia dicadangkan saat pertandingan kandang melawan Blackburn pada Oktober karena kami telah menang dengan skor telak 5-0, lalu menguasai jalannya pertandingan saat melawan Bolton dua kali dalam 4 hari dan akhirnya menunjukkan efektifitas bertahan yang menyulitkan Man United menciptakan Gol di Stamford Bridge.
Michael menorehkan dua gol bagi Chelsea, pertama kalinya dilakukan untuk Chelsea, ketika melawan Wolves pada bulan November, pertama dengan sundulan kepalanya dan gol kedua dilesakkan dari luar kotak penalti yang menyusur tanah untuk mengelabui kiper.
Performanya yang solid ketika melawan Arsenal di Emirate dan menciptakan Gol kegawang  APOEL pada ajang liga Champion sebelum mengalami cedera Hamstring.
Cedera membuatnya tidak dapat tampil sampai Januari, pada saat dia tampil bersama timnas Ghana di ajang piala Afrika, namun setelah bermain selama 45 menit saat melawan pantai gading, dia ambruk pada sesi latihan karena masalah di lututnya.
Michael melakukan operasi pada akhir Januari, namun karena terjadi komplikasi cedera membuatnya tidak dapat merumput sampai akhir musim, Ia terpaksa melewatkan gelar double winner dan ajang piala Dunia
Iakembali pulih pada musim 2010/11 dan terus membaik, menciptakan tiga gol dalam dua kali pertandingan saat melawan West Ham dan Zilina, dan mampu mengisi kekosongan dari posisi yang ditinggalkan oleh Michael Ballack, Joe Cole dan Deco. Melakukan pelanggaran yang tidak perlu pada saat tambahan waktu membuatnya mendapatkan kartu merah setelah menyumbangkan gol melalui sundulan kepalanya ke gawang Fulham yang membawa kesan yang membekas sampai akhir pertandingan.
Meski demikian Essien masih tetap menjalani 33 kali penampilan di Liga, membawanya mencapai 200 kali penampilan bagi Klub, namun bencana sekali lagi menimpanya pada hari pertama latihan pra musim dibawah asuhan pelatih baru Andre Villas Boas, ketika cedera lututnya kambuh,  membuatnya absen selama 6 bulan ke depan.
Sebelum Di Chelsea
Michael tumbuh besar dekat Accra, Ibukota negaranya, dan kota asal pesepakbola lain Marcel Desailly. Berbeda dengan mantan kapten Chelsea tersebut, Michael menetap di Afrika sampai dewasa, memulai karirnya di Klub sepakbola Liberty Professionals.
karirnya meningkat pesat setelah Ghana finish di urutan ketiga pada ajang Piala dunia U17 yang membawanya mengikuti sesi tes di Manchester United, namun akhirnya ia menandatangani kontrak dengan klub pinggiran Prancis, Bastia.
Awalnya ia dimainkan untuk mengisi kekosongan di semua posisi di area pertahanan, namun tidak pernah mendapatkan tempat yang tetap di posisi tersebut. Akhirnya cedera menyisakan kekosongan pada posisi pemain tengah dan Michael didaulat untuk mengisi posisi tersebut.
Bastia mencapai Final Piala Prancis pada tahun 2002 dan pada musim panas tahun itu Ia pindah ke klub jawara liga Champion Lyon dengan nilai transfer 7.8 juta euro.
Terpilih sebagai pemain terbaik Prancis dan Lyon sedang berada di puncak performanya menjelma menjadi salah satu klub yang paling ditakuti di Liga Champions, namun tidak menghalangi niatnya untuk merumput di liga Inggris.

Karir Internasional
Michael berlabuh di Chelsea dengan sarat pengalaman Internasional, dan telah mengantongi lebih dari 50 kali penampilan bagi negaranya selama berkarir di Chelsea.
Ia Mewakili negaranya pada ajang piala Dunia 2006, penampilan pertama mereka di ajang kelas dunia tersebut, dan sangat bangga ketika bermain di piala Afrika 2008 sebagai bagian dari tuan rumah. Meskipun Ghana akhirnya hanya meraih juara ketiga.
Pada Akhir tahun 2008 ia mengalami cedera ligamen saat bertanding untuk Ghana, dan yang baru baru ini adalah masalah cedera lututnya berkepanjangan yang juga didapatnya ketika bermain untuk negaranya pada ajang piala Afrika 2010, ketika dia ambruk pada sesi latihan dan belum pulih untuk ikut ambil bagian dalam ajang piala Dunia di Afrika untuk pertama kalinya pada musim panas. Dia melewatkan lebih dari satu tahun pentas internasional untuk memulihkan kondisinya, namun pada Mei 2010, setelah menjalani perawatan di Chelsea, ia mengumumkan dirinya sudah bisa bermain kembali untuk Ghana.

Profil Ramires

Ramires
 

Profil Pemain

Kebangsaan: Brasil
Tanggal Lahir: 1987-03-24
Tinggi Badan: 180cm
Berat Badan: 73.0kg
Shirt No: 7
Tanggal Bergabung:
Klub Sebelumnya: Benfica
Posisi: Gelandang

Ramires


Gelandang pemilik nama lengkap Ramires Santos Do Nascimento bergabung dengan Chelsea pada musim panas 2010 dikontrak selama 4 tahun setelah sebelumnya bermain satu musim bersama Benfica.
Debutnya bersama Chelsea saat menang  2-0 kontra Stoke pada akhir Agustus,  Ramires masuk pada menit-menit akhir untuk menggantikan Michael Essien,  sebelum bermain dari menit pertama ketika melawan Fulham dan bermain penuh saat melawan Blackpool pada kompetisi liga premier serta pada pertandingan melawan New castle di piala Carling.
Secara keseluruhan telah mengoleksi 22 kali penampilan pada awal musimnya di Chelsea, tetap memberikan performa terbaik selama masa-masa tanpa kemenangan antara bulan November dan Desember, dan memperoleh hadiah penalti di White Hart lane yang memberikan kami kesempatan untuk mengalahkan Spurs.
Gol pertamanya bagi Chelsea dicetak ketika menghabisi Bolton dengan skor telak 4-0 pada akhir Januari, dan intimidasi yang didapatnya di tengah pertandingan menunjukkan betapa populer dirinya di Stamford Bridge.
Pada akhir Maret ia mencetak gol kedua bagi Chelsea, melewati dua bek Manchester City sebelum menempatkan bola pada sudut atas Gawang. Itu adalah sebuah serangan yang patut di acungi jempol oleh Klub, dan menjadi gol terbaik musim itu atas pilihan suporter.
Ramires absen pada tur pra musim kami di asia karena bermain di ajang Copa Amerika, namun kembali ke Inggris dengan performa yang meningkat, dan membuktikan bahwa dirinya merupakan pemain kunci bagi Andre Villas Boas di skuad baru Chelsea. Mencari kesempatan untuk menjadi pemain inti di antara tiga pemain tengah, dan memberikan kontribusi yang besar dalam membantu serangan. Dua golnya di awal musim ke gawang Swansea menunjukkan kontribusi positif untuk menjalani musim kompetisi.
Sebelum di Chelsea
Ramires menghabiskan satu musim bersama Benfica dan turut andil membantu mereka meraih gelar Liga, unggul 5 point atas Braga yang menjadi Runner up.
Selama kompetisi berlangsung, pemain berusia 23 tahun ini telah menjalani 26 kali penampilannya di Liga, menorehkan 4 gol termasuk golnya di menit-menit akhir ke gawang Vitoria Guimaraes pada debut pertamanya.
Pemain kelahiran Rio ini ditransfer oleh Benfica dari Klub Cruzeiro, pada saat ia pertama kali dipanggil untuk memperkuat Timnas Brasil di ajang piala Konfederasi 2009, kompetisi yang dengan mudah mereka menangkan, dan ikut ambil bagian juga dalam kualifikasi Piala Dunia.
Memiliki performa bagus sebagai gelandang baik gelandang tengah atau gelandang kanan, Ia hanya bermain selama dua musim di Belo Horizonte bersama Cruzeiro, ditransfer dari klub sebelumnya Joinville pada tahun 2007, dan meraih juara di negaranya dengan tampil  61 kali pertandingan Liga dengan mengoleksi 10 gol.
Karir internasional

Ramires mengawali debutnya bersama timnas Brasil pada musim panas 2009 dan selalu tampil sampai mereka menjuarai piala Konfederasi di Afrika Selatan.
Terpilih sebagai salah satu dari 23 pemain yang dibawa Dunga pada ajang piala dunia setahun kemudian, dia tampil empat kali dari lima partai yang dimainkan Brasil namun tidak tampil pada saat mengalahkan Belanda 2-1 pada babak perempat Final karena akumulasi dua kartu kuning. Dia hanya tampil kembali menghadapi Chile pada babak pertama sistem gugur, serta ikut memperkuat negaranya pada Olimpiade 2008 di Beijing.

Profil Pemain Chelsea

Frank Lampard
 

Profil Pemain

Kebangsaan: Inggris
Tanggal Lahir: 1978-06-20
Tinggi Badan: 184cm
Berat Badan: 88.0kg
Shirt No: 8
Tanggal Bergabung:
Klub Sebelumnya: West Ham United, Swansea City (Pinjaman)
Posisi: Gelandang

Frank Lampard


Menyandang gelar pencetak gol kemenangan di Liga, piala FA dan final Liga Champions, tidak ragu dalam mengambil tendangan penalti, umpan-umpan yang gemilang dan memecahkan rekor sering tampil, Frank Lampard memiliki semua kriteria tersebut sebagai pesepakbola, bahkan dalam minggu-minggu pertandingan dan diluar pertandingan dedikasinya merupakan prestasi dari bakat alami yang dimilikinya. Dia tidak diragukan lagi sebagai seorang pemain terbaik yang pernah memakai kostum Chelsea.
 Setelah awal musim yang biasa-biasa saja di Stamford Bridge, dengan koleksi 15 gol dalam dua musim diikuti transfer senilai 11 juta poundsterling dari West Ham, Frank menjelma menjadi salah satu pemain terbaik Eropa.
Tanda tanda kepiawaiannya dalam mengatur ritme pertandingan rekan-rekannya adalah ketika berhadapan dengan Patrick Viera dari Arsenal di laga final Piala FA dengan mengalahkannya di akhir musim pertamanya.
Pada musim 2003/2004, musim pertama dibawah kepemilikan Roman Abramovich dan musim ketiga di klub bagi Frank, ia tetap mempertahankan posisinya walaupun banyak pendatang baru dan kepiawaiannya hanya dapat dikalahkan oleh Thierry Henry ketika penghargaan bagi pesepakbola Inggris diumumkan.
Penampilan terbaiknya terus berlanjut hingga musim 2004/05, seperti halnya mencetak gol, tendangan kerasnya mampu melesatkan Chelsea menjadi  jawara liga Inggris musim itu, sekaligus sebagai pencetak gol terbanyak bagi seorang gelandang dengan menorehkan 13 gol di liga dan total 19 gol di semua ajang kompetisi. Tak ada satupun pemain yang lebih pantas menciptakan dua gol ajaib ke gawang Bolton selain dirinya yang memastikan kemenangan pada kompetisi tersebut.
Menjadi pemain terbaik versi majalah olahraga pada tahun itu sekaligus  runner up di ajang penghargaan pesepakbola Eropa dan penghargaan pemain terbaik Dunia  dalam pemungutan suara pada tahun 2005, Frank terus membuktikan kemampuannya dalam sepakbola modern yang membuat timnya dapat mengulangi sukses mempertahankan gelar liga Inggris musim 2005/2006.
Pada Desember 2005, dia tidak dapat bermain karena terserang virus,  hal ini mengakhiri rekor 164 kali pertandingan berturut-turut di liga Inggris, dikalahkan oleh rekor kiper Brad Friedel.
Musim 2006/07, 62 kali penampilannya adalah jumlah tertinggi dari pemain Chelsea lainnya dalam satu musim dan walaupun musim berikutnya dihalangi oleh dua kali cedera dan masa berkabung, Frank terus menjaga konsistensi Chelsea melalui kelihaiannya dilapangan tengah pada setiap pertandingan dan berhasil mencetak 20 gol di akhir musim.
Cedera yang melanda memang patut disayangkan, namun tragedi penting terjadi pada bulan April 2008 dengan meninggalnya Ibunda Frank. Dengan keteguhan hati dan kepercayaan diri Ia mencetak gol penting dari titik penalti pada laga semifinal Liga Champions melawan Liverpool sekembalinya dari cuti duka cita, diikuti torehan gol dramatis untuk menyamaan kedudukan di Final, merupakan musim yang paling berkesan bagi Frank Lampard.
Sejak saat itu Lampard telah menjadi gelandang  yang mampu mencetak gol terbanyak bagi Chelsea sekaligus sebagai pemain Chelsea yang meraih gelar penampilan terbanyak bersama timnas. Kontrak lima tahun telah ditanda tangani pada musim panas tahun 2008, dan dia cepat beradaptasi untuk menemukan bentuk permainan dalam mencetak gol, menggetarkan jala lawan dengan keberanian menusuk dari sisi lapangan di Hull pada Oktober tahun ini, secara otomatis menjadi pesaing dalam gol terbaik Chelsea musim ini walaupun akhirnya dimenangkan oleh Michael Essien dengan tendangan volinya ke gawang Barcelona di Liga Champion.Ketika performa permainan rekan-rekannya mulai menurun, performa Frank tetap tak berubah dibawah era kepelatihan Luiz Felipe Scholari, mencetak beberapa gol penting selama natal 2008 untuk tetap menjaga jarak dengan pimpinan klasemen.
Kedatangan Guus Hiddink pada pertengahan musim memberikan kebebasan bereksperimen di lapangan bagi lampard, dan Ia membayar kepercayaan sang pelatih dengan gol pada menit-menit akhir di ajang Liga Inggris untuk memastikan kemenangan atas Wigan dan skor 4-4 pada laga yang menegangkan melawan Liverpool di ajang liga Champion, sebelum akhirnya tersingkir dari kancah Eropa dengan hasil kontroversial ketika melawan Barcelona. Namun ada kegembiraan ketika sepakannya ke gawang Everton di babak kedua membawanya memenangkan piala FA 2009, perayaan golnya tersebut ditujukan sebagai penghormatan bagi ayahnya yang bermain pada semi final piala FA 29 tahun lalu.
Dengan torehan 27 gol yang luar biasa dari lapangan tengah pada musim 2009/10 serta umpan-umpan gemilangnya Chelsea berhasil memenangkan Double Winner, performa Frank semakin tajam seiring usianya, khususnya pada faktor rentan cedera dan kelihaiannya dalam menghindari hukuman kartu kuning selama kompetisi berlangsung.
Musim 2009/10 adalah musim yang sangat bersejarah buat Frank, di wembley ketika dia menyumbangkan Gol pada laga Community Shield, turut  mengatur permainan rekan setimnya dan memenangkan laga dengan tendangan penalti.
Di usia 31 tahun, dalam 10 pertandingan tanpa mencetak satu gol pun sebelum membuahkan 4 gol di 3 laga kandang pada bulan Oktober.
Setelah gagal mengeksekusi penalti ke gawang Manchester City di awal laga setelah Natal, Ia berhasil mengeksekusi dua penalti ke gawang Portsmouth dan West Ham yang berhasil mengangkat Timnya keluar dari keterpurukan.
Irama permainannya kembali bangkit setelah kecewa karena disingkirkan Inter Milan pada babak pertama penyisihan grup Liga Champion dengan melesakkan 4 gol ke gawang Aston Villa dengan skor akhir untuk Chelsea 7-1
Prestasi, itulah kata yang tepat diberikan padanya atas gol-golnya di setiap pertandingan, mengoleksi 150 gol bagi Chelsea dan melampaui rekor Roy Bentley untuk menjadi pencetak gol ketiga terbanyak sepanjang masa di Chelsea.
Kembali mencetak gol dari titik penalti ke gawang Aston Villa di wembley untuk memastikan satu tiket di putaran final piala FA, fokus pertandingan dialihkan pada  kompetisi tersebut, dan pada laga itulah Frank benar-benar di andalkan.
Terjadu perayaan besar di Anfield saat Ia berhasil menaklukan tuan rumah mantan klub dari rekan setimnya Nicolas Anelka untuk memastikan kemenangan penting dari sisa pertandingan musim itu.
Pada pertandingan terakhir di kompetisi Liga Frank mendapatkan kesempatan mengeksekusi penalti untuk memberikan dua gol bagi tim asuhan Carlo Ancelotti sebagai modal dalam perebutan tempat saat melawan Wigan, dan merencanakan rotasi pemain dimana kami harus mengalahkan Portsmouth pada final piala FA.
Adalah tendangan bebas Drogba yang memecah kebuntuan saat berlaga di Wembley, walaupun kontribusi  maksimal Frank adalah eksekusi penalti yang melebar di samping gawang, ia tetap naik ke podium untuk mengangkat Piala bersama John Terry.
Musim 2010/11 adalah musim dimana Lampard didera cedera panjang. Pulih dari operasi hernia, Ia mengalami cedera Tendon di bagian atas kakinya dalam sesi latihan yang membuatnya absen empat bulan lebih lama dari yang diperkirakan Tim.
La menorehkan gol keduanya pada pertandingan pertama musim 2011 dan terus mengoleksi 13 gol sampai akhir musim. Pada pertandingan Kandang Liga Champion tanggal 6 April kontra Manchester United, dia menjadi salah satu dari empat pemain yang berhasil tampil 500 kali bagi Chelsea.
Sebelum Di Chelsea
Ironisnya, Frank selalu mempunyai kebiasaan yang menjadi salah satu alasan mengapa ia tidak disukai oleh beberapa Klub yang pernah diperkuatnya.
Bersama Ayahnya yang melatih di Tim utama West Ham, ketika remaja Frank bergabung di Klub tersebut, sebagian pendukung di Upton Park meneriakkan Nepotisme karena hal itu. Ia selalu tampil untuk West Ham yang berada di urutan kelima pada akhir musim 98/99 dan dipanggil untuk memperkuat Timnas pada musim berikutnya.
Namun ketika Pelatih Harry redknapp dan Frank senior dipecat pada tahun 2001, sudah saatnya bagi Frank untuk pindah dan meskipun Leeds yang memungkinkan untuk menjadi tujuannya pada saat itu, dan disekitar London para pesepakbola bergabung dengan klub yang mampu untuk meningkatkan karir sepabola mereka.
Gol Internasional
Setelah debutnya menghadapi Belgia pada tahun 1999, Frank harus menunggu hingga Juni 2003 untuk bermain 90 menit bersama Timnas Inggris, dan dia  berhasil mencetak gol pertamanya pada bulan Agustus ke gawang Kroasia.
Ialayak menjadi skuad inti Inggris di piala Eropa 2004 dan terpilih sebagai pemain terbaik tahun itu dengan torehan 3 gol di 4  pertandingan. Dan terpilih kembali pada tahun 2005.
Yang mengejutkan adalah Frank gagal mencetak satu golpun pada ajang piala Dunia 2006 di Jerman, walaupun lebih sering melakukan tembakan ke gawang dari pemain manapun.
Hal tersebut menimbulkan banyak kritik, tahun-tahun kejayaannya yang penuh gelar penghargaan mendadak terlupakan, namun dibawah arahan pelatih Steve McClaren dia kembali mencetak gol, dan juga ketika dilatih oleh Fabio Capello, kritikan terhadap Frank mulai dipertanyakan dan mulai dihargai dalam sepak terjangnya di Timnas Inggris.
Tidak seperti pada tahun 2006, Frank tampil di piala dunia 2010 dengan performa terbaiknya, melebihi standardnya sendiri yang luar biasa.
Bagaimanapun Capelo meracik para pemain tengahnya, Gol-gol Frank kembali berkurang meskipun ia menjadi salah satu pemain terbaik saat laga melawan Slovenia pada pertandingan ketiga di grup dan yang paling diingat adalah ketika gol pertamanya di piala dunia tersebut dianulir oleh wasit karena keputusan hakim garis yang merugikan sehingga Inggris harus berhadapan dengan jerman.
Operasi hernia menyebabkan Ia harus absen pada awal pertandingan kualifikasi piala eropa 2012 di Inggris namun Ia kembali pada tahun 2011 dengan gol-gol dan kemenangan bagi The Three Lions. Tidak ada satupun pemain Chelsea yang melebihi jumlah penampilannya bagi Timnas.

Profil Pemain Chelsea

Ashley Cole
 

Profil Pemain

Kebangsaan: Inggris
Tanggal Lahir: 1980-12-20
Tinggi Badan: 176cm
Berat Badan: 66.0kg
Shirt No: 3
Tanggal Bergabung:
Klub Sebelumnya: Arsenal
Posisi: Pemain Belakang

Ashley Cole

Karir di Chelsea

Ini musim ke-6 nya di klub, Ashley Cole ditransfer pada bursa transfer  musim panas 2006 dari Arsenal, dengan nilai transfer 5 juta poundsterling plus William Gallas, dan mengawali debutnya saat melawan werder Bremen September tahun yang sama.
Pemain bertahan yang suka membantu penyerangan, Ia mengakui bahwa di akhir musim para penggemar Chelsea belum melihat performa terbaiknya akibat serangkaian cedera menghalanginya untuk menunjukkan hal itu. Persaingan dengan Wayne Bridge untuk posisi bek kiri berakhir dengan tidak menyenangkan bahkan dalam setiap pertandingan.
Menjalani operasi engkel pada musim panas membuka jalan untuk menjalani musim kompetisi 2007/08 tanpa halangan dan dengan cederanya Bridge, Ashley menjadi pemain yang berlaga pada sebagian besar pertandingan di musim itu, terutama dalam pertandingan-pertandingan besar.
Gol pertamanya bagi Chelsea adalah ketika bertandang ke West ham maret 2008 dan setelah bertahan dari cedera yang menghampiri dalam sesi latihan menjelang laga final liga Champion, Dia diikutsertakan dalam daftar pemain yang akan bertanding malam itu, bahkan berhasil mengeksekusi penalti.
Pada musim kompetisi 2008/09 dibawah asuhan pelatih Luiz Felipe Scholari, Ashley dioptimalkan untuk lebih menyerang namun ketika era kepelatihan Guus Hiddink, pemain belakang ini dioptimalkan untuk beroperasi di bek sayap, lebih difokuskan pada pertahanan, taktik yang berhasil membuat banyak penyelamatan di area pertahanan. Terpilih sebagai pemain terbaik 2008/09, Ashley kembali mengkhawatirkan cederanya kambuh yang bisa mempengaruhi jumlah penampilannya bagi Klub dalam satu musim (49 kali).
Ia ikut meraih gelar Piala FA dengan menaklukkan everton pada tahun 2009, dan berhasil mengulang prestasi tersebut pada Mei 2010 dengan mengalahkan Portsmouth serta menorehkan namanya sebagai salah satu pemain yang berhasil memenangkan Piala FA sebanyak 6 kali, 3 kali bersama Chelsea pada tahun 2007, 2009 dan 2010 dan sisanya bersama Arsenal.
Hal lainnya yang diraih pada akhir musim adalah sebagai salah satu bek kiri terbaik dunia, raihan 6 piala FA didapat dengan bergabung di dua Klub, seperti Nicolas Anelka sebagai orang pertama yang mampu melakukan hal yang sama dengan dua klub yang berbeda.
Dalam skil individu, dia menorehkan rekor 4 gol indah dalam musim yang sama, salah satunya adalah Golnya untuk Chelsea ke gawang sunderland pada bulan Januari, kontrol bola yang bagus dari umpan lambung John terry yang terarah dilanjutkan sontekan yang berhasil menggetarkan gawang.
Ia kembali mencetak gol ketika melawan Stoke dan Tottenham, serta mencetak gol spektakuler ke gawang Burnley dan Spurs, sebelum memberikan dua assist pada pertandingan melawan mantan klubnya, Arsenal, November 2009.
Setelah mengalami patah pergelangan kaki saat beradu dengan pemain everton, Landon Donovan di bulan Februari, dedikasi dan penyembuhannya yang cepat membantu untuk kembali bermain sebelum akhir April saat mengalahkan stoke dengan skor akhir 7-0, dan kembali menggetarkan gawang wigan di pertandingan terakhir kompetisi musim itu.
Musim 2010/11 mencatatkan namanya sebagai pemain yang selalu tampil disetiap pertandingan liga primer, bermain di 38 pertandingan. Membuatnya meraih rekor 200 kali penampilan bagi Chelsea, dan untuk kali kedua selama karirnya di Stamford Bridge dia mengakhiri musim dengan menggondol gelar pemain terbaik tahun itu, menjadi salah satu dari 11 pemain terbaik versi PFA, dan merupakan satu-satunya pemain Chelsea, itu setara dengan para pemain terbaik eropa tahun itu.
Sebelum Di Chelsea
Hasil pembinaan pemain muda Arsenal, Ashley lahir di London Timur dan debutnya bersama The Gunners dilakukan pada umur 18 tahun di pertandingan Piala Liga.
Dia dipinjamkan ke Crystal Palace selama 3 bulan pada akhir musim 1999/00, tampil dalam 14 kali pertandingan dan mencetak satu gol, kemajuan skil individunya ditunjukkan dengan tampil di divisi utama Liga Inggris musim itu.
Pada akhir musim, Ashley dipilih sebagai bek kiri menggantikan silvinho, dan pada musim berikutnya berhasil meraih medali pertamanya saat Arsenal mempertahankan kedua gelarnya, dengan mengalahkan Chelsea di Final. Setahun kemudian menaklukkan Southampton di Cardiff untuk meraih gelar juara yang sama untuk kali kedua.
Iabermain bagus dalam perjalanan menuju puncak juara liga Inggris untuk kedua kalinya (bermain 32 kali bersama Arsenal dan tak terkalahkan di liga musim 2003/04) dan dipanggil untuk bergabung dalam skuad timnas Inggris.
Piala FA ketiga diraih pada tahun 2005, meskipun dibekap cedera pada akhir musimnya di Arsenal, Ia berhasil pulih untuk bertanding di ajang liga Champion dan berhasil menaklukkan Barcelona, itu merupakan pertandingan terakhirnya bersama Arsenal.
Karir Internasional
Telah bermain di Timnas Junior Inggris dan U21, Ashley  telah menempatkan Namanya dalam skuad Timnas Inggris yang diasuh Sven Goran Eriksson, dan debutnya melawan Albania pada Maret 2001.
Ia telah bermain lima kali untuk timnas Inggris pada ajang Piala Dunia 2002 dan bagi banyak orang, dia merupakan bintang lapangan selama ajang Piala Eropa 2004 di Portugal. Namanya masuk sebagai pemain tim All Star di turnamen tersebut.
Dia juga bermain dalam lima pertandingan Timnas Inggris pada piala Dunia 2006, namun absen karena cedera pada babak penyisihan dan gagal di kompetisi Piala Eropa 2008.
Setelah 9 tahun penampilannya di pertandingan top dunia, dia menjadi pemain belakang Inggris yang sering tampil untuk timnas pada Oktober 2010, menyamai rekor Kenny Sansom dengan koleksi 86 kali tampil untuk timnas pada pertandingan melawan Montenegro dengan hasil imbang 0-0, lalu memecahkan rekor di pertandingan berikutnya, sekarang dia menjadi pemegang rekor penampilan terbanyak bagi negaranya. Ia terpilih menjadi pemain terbaik 2010 pilihan penggemar.

Profil Pemain Chelsea

David Luiz
 

Profil Pemain

Kebangsaan: Brazil
Tanggal Lahir: 1987-04-22
Tinggi Badan: 185cm
Berat Badan: 73.0kg
Shirt No: 4
Tanggal Bergabung: 2011-01-31
Klub Sebelumnya: Benfica
Posisi: Pemain Belakang

David Luiz



David Luiz (nama lengkap David Luiz Moreira Marinho) ditransfer dari juara liga Portugal, Benfica, pada akhir bursa transfer Januari 2011 melalui prosesyang berlarut-larut.
Menandatangani kontrak selama 5,5 tahun, Ia menjadi pemain ketiga asal Brasil di klub saat ini, bersama dengan rekan setimnya di Benfica, Ramires dan sesama pemain belakang Brasil, Alex.
Bek bertinggi badan 185 cm yang dapat bertahan baik sebagai bek kiri atapun kanan terkenal dengan keahliannya men-dribling bola sebaik kemampuannya bertahan. Setelah resmi menjadi pemain Chelsea, dia bertekad untuk mendapatkan posisi tetap sebagai pemain sayap, dan memakai nomor yang sebelumnya tidak pernah dipakainya, kaos bernomor 4, yang terakhir dipakai oleh Claude makalele
Pada debutnya Ia mendapatkan banyak pujian meskipun kebobolan penalti pada awal penampilannya, namun berhasil diselamatkan oleh Petr cech dan menjadi Man of the Match pada pertandingan tersebut.
Tidak memenuhi syarat untuk bertanding di Liga Champion, Ia mempertahankan posisinya di Liga Premier dan kecolongan gol di Old Trafford pada menit awal pertandingan yang menghancurkan kesempatan Chelsea meraih gelar juara hingga Carlo Ancelotti membangku cadangkan pemain asal Brasil tersebut selama sisa pertandingan.
Sebelumnya Ia pernah mencetak Gol saat melawan united di Stamford bridge dan memimpin keunggulan tuan rumah saat menjamu Manchester City untuk tetap membuka peluang meraih gelar liga premier. Mengalami Cedera lutut setelah bertanding bagi Timnas yang membuatnya duduk dibangku cadangan namun dia kembali pada pertengahan September dan mencetak Gol lagi, kali ini pemain berambut ikal ini menggetarkan gawang bayer Leverkusen pada debutnya di liga Champion bersama chelsea
sebelum Di Chelsea
Berusia 23 tahun saat menandatangani kontrak pada Januari 2011, David luiz lahir di Sao Paulo dan menapaki karir sepakbola bersama klub Esporte Clube Vitoria di Bahia dengan koleksi 47 kali penampilan.
Januari 2007 pindah ke Benfica dengan status pinjaman sebelum akhirnya resmi dikontrak klub tersebut musim panas tahun itu.
Menorehkan 82 kali penampilan di Liga bersama Klub asal Lisbon tersebut, dan absen hanya satu pertandingan pada musim 2009/10, serta berhasil mempersembahkan gelar juara Liga.

Profil Pemain Chelsea FC

Profil Pemain

Kebangsaan: Republik Ceko
Tanggal Lahir: 1982-05-20
Tinggi Badan: 196cm
Berat Badan: 91.71kg
Shirt No: 1
Tanggal Bergabung:
Klub Sebelumnya: Sparta Praha, Renne
Posisi: Kiper

Petr Cech


Karir di Chelsea
Petr Cech didatangkan pada tahun 2004 dengan nilai transfer sebesar 7 juta poundsterling, nilai transfer yang melebihi kiper-kiper Chelsea sebelumnya, dengan tugas utama sebagai pelapis kiper nomor satu Chelsea Carlo cudicini.
La segera menjadi sorotan karena tinggi badannya, kecepatan refleks dan kepercayaan dirinya saat meninggalkan gawang. karirnya di Chelsea berawal kala Jose Mourinho memainkannya sebagai kiper utama, dan selalu tampil bagus hingga menggeser posisi Cudicini.
Mempertahankan gawangnya tanpa kebobolan sekalipun pada musim pertama di Stamford Bridge secara statistik menjadikannya kiper paling andal dibanding kiper Chelsea lainnya, dan prestasinya bermain selama 1,024 menit tanpa kebobolan antara Desember sampai Maret yang membuatnya menciptakan rekor baru di Inggris
Pada akhir musim itu Ia menyabet gelar pertamanya sekaligus menciptakan rekor sebagai kiper yang paling sedikit kebobolan dan paling banyak mematahkan serangan lawan dalam satu musim di kancah liga Inggris, membuatnya dianugerahi penghargaan sarung tangan emas Barclays untuk musim 2004/05.
Meskipun pada musim 2005/06 pola pertahanan Chelsea tidak seketat musim-musim sebelumnya, Petr mampu menutupinya dan menjadi bagian penting dalam meraih gelar berturut-turut di liga Premier Inggris
Cedera kepala yang parah pada oktober 2006 sempat menimbulkan keraguan besar atas karir sepakbolanya kelak, namun petr segera melakukan operasi untuk menyembuhkan tengkoraknya yang retak, mendapatkan 30 jahitan serta diharuskan istirahat total, membuatnya dapat merumput  kembali 3 bulan kemudian.
Beberapa pekan kemudian, ia telah melakoni tujuh pertandingan baik untuk klub maupun untuk negaranya tanpa kebobolan sekalipun, selalu tampil menggunakan Pelindung kepala yang telah menjadi ciri khasnya, dan berhasil mengakhiri musim tersebut dengan meraih dua piala di liga domestik.
Cedera kembali menghantui sepanjang musim 2007/08, dan perubahan di tim manajemen membawa perubahan pula pada posisi pelatih kiper-Christophe Lollichon, mantan pelatihnya di Rennes, bergabung dengan Chelsea, menggantikan Silvino Louro yang hengkang mengikuti Mourinho.
Meskipun masih merasakan sakit di betis, pinggul dan wajahnya, pemain berpostur 196 cm itu turut berlaga bersama kami saat melakoni final liga